TCP dan UDP

Assalamu'alikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh SWT. yang telah melmpahkan segala kenikmatan segala kekuatan dan keistiqomahan kepada kita hingga pada siang hari ini kita masih bisa dipertemukan tiada halangan suatu apapun. Kemudian tak lupa salam dan shalawat semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafa'atnya dihari akhir nanti.

Pada hari ini saya akan berbagi mengenai TCP dan UDP ketika kita belajar tentang OSI layer kata kata ini, dikarenakan ini merupakan dasar atau layer awal sebelum kita masuk ke layer yang atas. Langsung saja akan saya sampaikan berkaitan dengan perbedaan antara TCP dan UDP.
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).  TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

Kemudian Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :
  1. Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.
  2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
  3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
  4. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
  5. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
  6. Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
Terakhir adalah cara kerja dari TCP :
  1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
  2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
  3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.
  4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.
  5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
  6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
  7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
2. UDP (User Datagram Protocol)
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

Karakteristik dari UDP ini adalah :
  1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
  2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
  3. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
  4. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:

  1. Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
  2. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
  3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
  4. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

Sekian sedikit tentang UDP dan TCP semoga dapat bermanfaat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Mengatasi Error Ketika Update

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alahmdulillah puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh Ta'ala yang telah melimpahkan segala kenikmatan dan kekuatan kepada kita, melimpahkan segala hidayah kepada hambaNya dan hingga pagi ini kita masih diberikan kesempatan untuk senantiasa beribadah kepada Alloh Ta'ala. Kemudian salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang insyaalloh akan memberikan syafa'at kepada ummatnya diakhir zaman nanti.

Pada kesempatan ini saya akan berbagi mengenai cara mengatasi error saat melakukan update di terminal. Pasti hal ini sudah sangat sering kita lakukan terutama untuk pengguna linux, terkadang setelah kita melakukan instalasi linux, kita akan mendapat pesan untuk melakukan update, dan juga kita dapat melakukan pemilihan terhadap repositori yang akan menyediakan software untuk OS kita. Secara default kita setelah install atau sebelum diubah repositorinya, maka akan terhubung dengan main server. Ketika kita menggunakan main server, biasanya transfer rate suatu data cenderung lambat. Maka dari itu kita dapat mengubah repositori di negara kita sendiri.

Kemudian kita biasanya juga akan melakukan update setelah menganti repositori, kemudian masalah pun akan muncul seperti ini " E: Could not get lock /var/lib/apt/lists/lock - open (11: Resource temporarily unavailable)".
Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah ini:

1. Masuk ke terminal dan tikkan "sudo su", untuk masuk sebagai superuser.
2. Masukkan Password dan tikkan "sudo -i".
3. Tikkan "rm /var/lib/apt/lists/lock" .


 4. Tikkan "rm /var/lib/dpkg/lock".
5. Kita coba lagi untuk update dengan perintah "sudo apt-get update".

Demikian semoga bermanfaat, sekian Wassalamu'alaikum Wr. Wb.