Basic Input Output System

Basic Input Output System

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Alloh SWT. yang telah senantiasa memberikan kenikmatan kepada kita, hidayah dan berbagai macam kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu. Kedua Salam beserta Shalawat tal lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang tentu kita sebagai ummatnya menantikan syafa'at darinya di hari akhir nanti.
Pada kesempatan ini saya akan berbagi mengenai BIOS, mesipn sebenarnya kita sudah sangat mengenal bios ini namun ada baiknya kita juga paham berkaitan dengan fungsi dan cara kerja bios sebelum komputer masuk ke dekstop. Bios merupakan perangkat yang sangat vital dikarenakan perannya yang akan menentukan kinerja dari sistem operasi, hardware dan juga sistem dasar. Langsung saja berikut beberapa penjelasan berkaitan dengan bios.
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan. Bios ini dianggap sebagai pondasi dasar dari sebuah komputer.

Bios akan melakukan beberapa hal berikut dalam kinerjanya :
  1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test( POST )).
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
  3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
  4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi. Gambaran antara hal yang dilakukan dengan cara kerja dari bios itu sama.

Untuk cara setting bios berbeda-beda bergantung dari vendor masing masing penyedia layanan. Namun dalam bios yang harus kita perhatikan ialah  konfigurasi sistem dasar, sistem operasi, dan hardware. Selain itu cara masuk ke bios juga akan berbeda di setiap komputer.

Sekian sedikit tentang bios, semoga dapat bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/BIOS
System Bridge

System Bridge

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur semoga senantiasa terlimpahkan kepada Alloh Ta'ala yang telah melimpahkan segala kenikmatan kepada kita hingga pada pagi ini kita msih diberikan segala nikmat yang sunnguh luar biasa. Semoga kita termasuk hambaNya yang senantiasa bertaqwa dan bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan. Kemudian salam beserta shalawat semoga senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang selalu kita nantikan syafa'atnya dihari akhir nanti.

Pada kesempatan hari ini saya kan berbagi mengenai penggunaan sisten bridge dalam suatu jaringan, Sebagaimana kita ketahui bahwa bridge merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam interkoneksi jaringan, pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit gambaran mengenai penggunaan Bridge dalam jaringan. Berikut beberapa penjelasannya :

Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda.
Cara kerja dari Bridge ini ialah, membuat koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau untuk membagi satu jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini.
Fungsi Bridge ini tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari perangkat keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.
Fungsi Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah collision domain adalah jaringan di mana satu perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk menerima ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis. Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA / CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.
Setiap kali tabrakan terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan. Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Bridge dapat digunakan untuk segmen satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan. Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.
Setelah Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan atau perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua jaringan untuk menemukan tujuan.
Tabel forwarding langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima juga harus mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge. Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses transmisi.
Konsekuensi dari penggunaan sistem bridge ialah :
1. Sulit untuk mengatur trafik broadcast (misalnya akibat virus).
2. Permasalahan pada satu segment akan membuat masalah di semua segment pada bridge yang sama.
3. Sulit untuk membuat fail over system.
4. Sulit untuk melihat kualitas link pada tiap segment.
5. Beban trafik pada setiap perangkat yang dilalui akan berat, karena terjadi akumulasi traffic.

Sekian semoga bermanfaat Wassalamu'alaikum Wr. Wb.