Belajar Tujuh Layer OSI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hampir satu pekan saya di tempat Prekerin dan sekarang akan saya share  berkaitan dengan apa itu OSI. Dihari ini masih menerapkan sistem yang sama dimana kita belajar secara mandiri baru nanti dipraktikkan. Semoga bermanfaat.

A. Sejarah OSI (Open System Interconnection)
Seiring dengan semakin berkembangnya konsep jaringan dan tuntutan kebutuhan dalam dunia bisnis, ide untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya semakin diperlukan. Untuk itu diperlukannya sebuah metode standar agar ide tersebut dapat diterapkan. Akhirnya pada tahun 1977, ada yang berpendapat tahun setelahnya atau 1978 sebuah organisasi yang bernama Intenational Organization for Standardization (ISO) mengeluarkan sebuah model  yang memungkinkan tujuan tersebut tercapai. Model tersebut disebut dengan Open Sysem Interconnection (OSI). Model OSI tersebut di tinjau ulang pada tahun 1984 dan ditetapkan menjadi standar internasional untuk komunikasi jaringan. Sejarah dan pemahaman terhadap fungsi model OSI tersebut sangat penting bagi seorang administrator jaringan.
  
    Model OSI menyediakan konsep logika terstruktur tentang bagaimana proses komunikasi data terjadi  melalui jaringan. Model OSI merupakan konsep dasar pada suatu jaringan komputer, yang dibuat untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data di dalam jaringan.
    Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga dilaukan oleh badan dunia lainnya seperti International Telecommunication Union (ITU), American National Standard Institute (ANSI), National Committee for Information Technology Standardization (NCITS), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.


    
   Model OSI mendukung komunikasi antar komputer yang berbeda platform. Sebelum adanya model OSI, setiap perusahaan komputer seperti IBM dan DEC mempunyai arsitektur masing-masing sehingga produk yang dihasilkan mereka tidak bisa saling berkomunikasi. Model OSI memiliki 7 (tujuh) layer, yang mana setiap layernya mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ketujuh layer tersebut yaitu application layer, presentation layer, session layer, transport layer, network layer, datalink layer, dan physical layer. Secara garis besar layer-layer OSI dibagi menjadi dua bagian, yaitu upper layer (application layer, presentation layer, session layer) dan lower layer (transport layer, network layer, datalink layer, dan physical layer). Setiap layernya bersifat self-contained yang artinya fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat di implementasikan secara independent, maksudnya pembaruan fungsi suatu layer tidak akan mempengaruhi layer lainnya, namun setiap fungsinya spesifik dan mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya.


    Banyak kelebihan dari model OSI ini, diantaranya yaitu :
1.  Protokol lebih mudah diatur dan dipantau,
2.  Layer yang dibawahnya mudah diubah tanpa mempengaruhi layer yang di atas,
3.  Upper layer dapat menggunakan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan oleh lower layer, oleh karena kejelasan   fungsi dari masing-masing layer itulah model OSI layer kini banyak digunakan.

    Dari kelebihan yang ada, terdapat pula kekurangan pada model OSI layer ini, yaitu :
1. Layering juga dapat menambah kompleksitas proses,karena masing-masing layer harus mengerjakan fungsinya masing-masing dan memiliki kemampuan proses yang berlainan. 
2.  Proses pembungkusan    yang    dilakukan untuk fungsi  information hidding kurang efisien, karena setelah sampai ke host tujuan, pembungkus yang digunakan untuk menyembunyikan informasi tadi dibuang satu persatu. 


B. Model Jaringan 7 OSI Layer
    Model Open Systems Interconnection (OSI) yang diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai penyedia kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

     Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group/bagian: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

    Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).

    Modularity mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity.
Tujuh lapisan atau layer OSI tersebut adalah


Layer OSI





1. Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer l;ainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
 
2. Presentation
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

3. Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level inio juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling)
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
6. Datalink
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error. Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).
7. Physical
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 
Begitulah pembelajaran di pagi ini semoga dapat menjadi referensi bagi pembaca.
Sekian Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
sumber referansi :