IPv4 (IP versi 4)

IPv4 (IP versi 4)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


     Alhamdulillah marilah tetap kita panjatkan kepada Alloh SWT. karena limpahan hikmahnya yang sangat luar biasa kepada kita semua hingga pada siang hari ini masih bisa sharing di blog ini. Kemudian Shalawat beserta Salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang tentu kita menantikan syafa'atnya dihari akhir nanti.

   Setelah kita mengetahui tentang IP Address maka yang berikutnya kita akan bahas mengenai IPv4 yang merupakan protokol sekarang ini masih kita gunakan sebagai identitas host komputer kita. Sedikit tentang IPv4 ini memiliki jumlah atau kuota sebanyak 4.294.967.296 atau 256 pangakat 4 atau sering kita menulisnya dengan 232 . Berikut beberapa ulasan yang berkaitan dengan IPv4, saya berharap semoga sharing kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

    Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

1. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

2. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

a. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

b. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.

c. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IPOktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A1–1260xxx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B128–19110xx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C192–223110x xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D224–2391110 xxxxAlamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E240–2551111 xxxxDireservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

1. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

2. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

3. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

4. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.


Sekian semoga bermanfaat Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Sumber :
IP Address ( Alamat IP )

IP Address ( Alamat IP )

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pertama dan utama mari kita senantiasa memuji Alloh SWT. yang telah memberi kita kesempatan untuk hidup gingga pagi hari ini masih bisa sharing tiada halangan satu apapun. Kedua, Shalawat beserta salam semoga tetap terlimphkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita harapkan syafa'tnya dihari akhir nanti.

Pagi ini saya akan share mengenai IP address, semoga materi ini bisa menjadi referensi bagi pembaca semua dan bisa bermanfaat tentunya bagi diri saya maupun pembaca yang budiman. Berikut penjelasannya :

IP Address merupakan berisi deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit, dipakai sebagai alamat host komputer dalam sebuah internet atau jaringan. Sistem pengalamatan IP ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. IPv4 (IP versi 4).
b. IPv6 (IP versi 6).

Dari kedua macam IP Address ini yang sekarang masih digunakan ialah IPv4 karena IP yang berjumlah 32 bit ini masih mampu menampung jumlah host diseluruh negara di dunia dimana jumlah seluruh hostnya mencapai 4 miliyar lebih apabila jumlahnya sudah lebih dari kuota IPv4, maka yang akan digunakan ialah IPv6. Berikut akan dibahas berkaitan dengan perbedaan anatara IPv4 dengan IPv6.

KriteriaAlamat IP versi 4Alamat IP versi 6
Panjang alamat32 bit128 bit
Jumlah total host (teoritis)232=±4 miliar host2128
Menggunakan kelas alamatYa, kelas A, B, C, D, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
Tidak
Alamat multicastKelas D, yaitu 224.0.0.0/4Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcastAdaTidak ada
Alamat yang belum ditentukan0.0.0.0::
Alamat loopback127.0.0.1::1
Alamat IP publikAlamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadiAlamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas InternetAlamat IPv6 unicast site-local(FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatisYa (APIPA)Alamat IPv6 unicast link-local(FE80::/64)
Representasi tekstualDotted decimal format notationColon hexadecimal format notation
Fungsi PrefiksSubnet mask atau panjang prefiksPanjang prefiks
Resolusi alamat DNSA Resource Record (Single A)AAAA Resource Record (Quad A)

Semoga bermanfaat, sekian Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP

Sinyal Telekomunikasi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Alloh SWT. yang telah senantiasa memberikan kenikmatan kepada kita, hidayah dan berbagai macam kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu. Kedua Salam beserta Shalawat tal lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang tentu kita sebagai ummatnya menantikan syafa'at darinya di hari akhir nanti.

    Kesempatan dipagi ini saya akan sharing berkaitan dengan sinyal telekomunikasi, perubahannya dari masa kemasa dan sampai saat ini manakah yang lebih populer digunakan oleh masyarakat. Setiap hari tentu kita saling berkomunikasi dengan orang lalin, dan tanpa kita sadari kita telah mengirim sinyal kepda lawan bicara kita hingga pendengar dapat mengetahui apa yang dimaksudkan oleh pemberi isyarat. Secara tidak langsung kita telah mempelajari ilmu fisika matematika dan juga elektronuka. Untuk menambah wawasan kita mari kita sharingkan apa itu sinyal telekomunikasi, dan kembali saya berharap agar referensi ini dapat beramanfaat bagi pembaca yang budiman, berikut penjelasannya :

A. Pengertian
     Signal adalah suatu gejala fisika dimana satu atau lebih dari karakteristiknya melambangkan informasi. Dan secara umum signal di bagi 2 yaitu signal digital dan signal analog. Nah disini saya akan menjelaskan apa itu signal digital dan signal analog.
Signal Analog adalah suatu sinyal dimana salah satu besaran karakteristiknya mengikuti secara kontinyu perubahan dari besaran fisik lainnya yang melambangkan informasi. Dan sinyal yang menampilkan data analog. Sinyal analog berupa berbagai macam gelombang elektromagnetik yang langsung, terus menerus dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Data analog merupakan data yang diimplikasikan melalui ukuran fisik serta memiliki nilai berulang secara terus - menerus dalam beberapa interval. biasanya data analog menempati spektrum frekuensi yang terbatas. Contoh data analog adalah data suara, audio dan video.
Sinyal Analog
     Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital.
Sinyal Digital
Perbedaan Signal Digital dan Signal Analog :

1.Signal Digital
a. Dirancang untuk data dan suara.
b. Informasi discrete-level.
c. kecepatan tinggi.
d. overhead rendah.
e. setiap sinyal digital dapat dikonversi ke analog.

2. Signal Analog
a. Dirancang untuk suara (voice).
b. Tidak efisien untuk data.
c. Kecepatan relatif rendah.
d. Overhead tinggi.
e. Setiap sinyal analog dapat dikonversi ke bentuk digital banyak terdapat noise dan rentan kesalahan (error).

     Selain perbedaan yang tertera diatas ada beberapa macam keistimewaan yang dimiliki oleh sinyal digital jika dibandingkan dengan sinyal analog, keistimewaanya yaitu :
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

B Perkembanngan Sinyal Analog dan Digital

1. Komunikasi Analog
    Pada awalnya, perkembangan komunikasi menggunakan data adalah menggunakan sistem analog. Media dari sistem analog sendiri adalah dengan menggunakan sinyal dalam bentuk gelombang yang berlanjut. Data tersebut di kirimkan melalui gelombang - gelombang tersebut hingga mengubah karakter dari gelombang tersebut. Dua syarat karakteristiknya yaitu amplitudo dan frekuensi.  Memang, komunikasi analog dapat mengirim data yang berjauhan. Namun, jika terlalu jauh akan lebih mudah terganggu dengan noise. Dan jika semakin jauh, sinyal akan semakin lemah. Untuk memperkuat sinyal yang jauh tersebut, digunakanlah alat penguat sinyal yaitu amplifier. Teknologi pertama yang memanfaatkan sistem analog ini adalah telepon atau fix-line yang ditemukan tahun 1876 yang pada awalnya hanya untuk mentransmisikan suara. Namun, sebelum itu telah ada teknologi telegraph yang telah muncul pada tahun 1840. Walaupun, komunikasi analog lebih banyak kekurangannya dibanding dengan sistem digital. Namun, teknologi ini masih sering digunakan seperti telepon rumah, radio dan Tv Analog.

2. Komunikasi Digital

  Seiring barjalannya waktu, sistem komunikasi semakin canggih. Termasuk mulainya menggunakan sistem digital. Sinyal pada sistem digital adalah 0 dan 1 sehingga tidak mudah terganggu noise. Namun, kelemahan komunikasi digital jarak jangkau pengiriman paket datanya relatif dekat. Salah satu sistem digital yang sering ditemui adalah Mobile phone atau telephone seluler.


Demikian sharing singkat yang bisa Saya berikan, semoga bermanfaat.