GUI & CLI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah pada kesempatan hari ini kita masih bisa diberikan segala kenikmatan oleh Alloh ta'ala, hingga nafas islam masih berada dalam dada kita untuk itu marilah kita panjatkan puji syukur kepada Alloh Atas apa yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Kedua salam beserta salawat semoga senantiasa tercurahkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhamma SAW. yang kita senantiasa menantikan syafa'atnya dihari akhir nanti.


Kesempatan hari ini saya akan berbagi kembali mengenai Perbedaan ataupun perbandingan antara GUI dan CLI. apakah yang dimaksud dengan kedua istilah tersebt, semoga penjelasan di bawah ini akan memberikan sedikit gambaran yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut. Berikut beberapa uraiannya:

1. GUI (Graphical User Interface)
    GUI (Graphical User Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu grafis agar mempermudah para pengguna-nya untuk berinteraksi dengan komputer atau sistem operasi. Jadi, GUI merupakan antarmuka pada sistem operasi komputer yang menggunakan menu grafis. Menu grafis ini maksudnya terdapat tampilan yang lebih ditekankan untuk membuat sistem operasi yang user-friendly agar para pengguna lebih nyaman menggunakan komputer. Menu grafis itu ya seperti ada grafis-grafis atau gambar-gambar dan tampilan yang tujuannya untuk memudahkan para pengguna menggunakan sistem operasi.
Berikut contoh tampilan dari GUI :
 2. CLI (Command Line Interface)
      CLI (Command Line Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu baris perintah atau text atau ketikkan dari keyboard untuk berinteraksi denga sistem operasi atau komputer tersebut.
CLI lebih ditujukan kepada sistem operasi yang digunakan sebagai komputer server. Karena menggunakan CLI dirasa lebih efisien dan cepat daripada menggunakan GUI. Untuk berinteraksi dengan komputer, harus dengan menggunakan bafris perintah yang bisa dikenali oleh komputer. Jadi, untuk orang yang masih awam menggunakan mode CLI, masih dirasa cukup repot untuk menggunakannya.
Berikut contoh tampilan dari CLI :
 
Jadi pada praktiknya CLI harus menggunakan perintah-perintah teks dalam interface antara hardware dengan software. Sedangkan untuk GUI menjadi umum digunakan dikarenakan lebih mudah dalam melakukan interface.
3. Perbandingan antara GUI dan CLI
Poin yang DibahasAntarmuka Command Line (CLI)Antarmuka Grafis (GUI)
Kemudahan PengoperasianMembutuhkan ingatan yang lebih tinggi untuk menghafal perintah-perintah yang diperlukan untuk pengoperasian dan navigasi. Metode command line biasanya kurang begitu familiar bagi pengguna baru, sehingga nampak terkesan lebih sulit daripada metode antarmuka GUI.Metode GUI mampu memberikan tampilan visual yang intuitif, menarik untuk dilihat dan lebih user-friendly. Sehingga pengguna baru akan selalu merasa kalau antarmuka GUI terasa lebih cepat dan mudah dioperasikan.
KontrolPengguna memiliki kontrol yang lebih luas baik terhadap file maupun sistem operasi yang digunakan.Walaupun sebuah GUI menyediakan kemudahan akses ke file dan sistem operasi, namun mungkin saja sebuah perintah lanjutan tetap membutuhkan command line.
MultitaskingMeskipun kebanyakan lingkungan antarmuka command line memiliki kemampuan untuk multitasking, namun mode ini tidak menawarkan kemudahan dan kemampuan untuk melihat beberapa hal sekaligus pada satu layar.Antarmuka GUI memiliki jendela yang memungkinkan penggunanya untuk melihat, mengontrol, memanipulasi, dan berpindah dari beberapa program dan folder pada waktu yang sama.
Kecepatan PengoperasianPengguna antarmuka command line hanya perlu memanfaatkan keyboardnya untuk melakukan navigasi antarmuka. Disamping juga mereka hanya perlu menjalankan beberapa baris perintah untuk melakukan pekerjaannya.Menggunakan mouse and keyboard secara bersamaan untuk melakukan navigasi dan mengontrol sistem operasi akan lebih lambat daripada seseorang yang bekerja menggunakan command line.
ResourceSebuah komputer yang berbasis command line hanya memerlukan sumber daya yang lebih sedikit ketimbang GUISebuah antarmuka GUI membutuhkan sumber daya yang lebih besar, karena diperlukan lebih banyak elemen yang harus dimuat dan ditampilkan kepada penggunanya.
ScriptingSebuah antarmuka command line memungkinkan pengguna untuk membuat urutan perintah untuk melakukan tugas atau mengeksekusi program secara berurutan.Walaupun sebuah antarmuka GUI bisa menyediakan shortcut, tugas, dan aksi lainnya yang sama, tetapi bahkan tidak bisa mendekati hal yang tersedia melalui command line.
Remote AccessKetika mengakses sebuah komputer atau perangkat melalui jaringan, pengguna hanya dapat memanipulasi perangkat atau file dengan antarmuka command line. Selain itu hanya dibutuhkan penggunaan bandwidth yang jauh lebih sedikit.Meskipun akses GUI secara remote dimungkinkan. Tidak semua komputer dan peralatan jaringan memiliki kemampuan tersebut. Penggunaan bandwidth untuk meremote komputer dengan tampilan GUI juga lebih besar.
KeragamanSetelah Anda mempelajari bagaimana menavigasi dan menggunakan command line, itu tidak akan banyak perubahan seperti halnya pada GUI. Meskipun perintah baru dapat diperkenalkan, perintah aslinya akan selalu tetap sama.Setiap antarmuka GUI memiliki desain dan struktur yang berbeda ketika digunakan untuk melakukan tugas yang berbeda. Bahkan terdapat iterasi yang berbeda dari GUI yang sama, seperti halnya pada Windows, mungkin terdapat banyak perbedaan dari tiap-tiap versi yang ada.
KeteganganAntarmuka command line memungkinkan penggunanya untuk meletakkan tangannya hanya pada keyboard, hampir tidak perlu menyentuh mouse. Terlalu sering memindahkan posisi tangan dari keyboard ke mouse secara berulang terus menerus dapat menambah ketegangan saraf-saraf tangan.Meskipun pengguna bisa membuat shortcut key untuk mempermudah, namun biasanya tangan Anda akan tetap sering berpindah posisi diantara keyboard dan mouse.
Sekian sedikit referensi dari saya semoga dapat bermanfaat.
Wassalamu,alaikum Wr. Wb.
Referensi:

Memahami Tower Jaringan Telekomunikasi

Memahami Tower Jaringan Telekomunikasi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanyalah millik Alloh yang maha kuasa atas segala sesuatu, hanya Dia yang sanggup memberikan segala yang kita butuhkan dan merencanakan yang terbaik dalam hidup kita. Kedua marilah kita senantiasa mencurahkan salam beserta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita menantikan syafa'atnya besok dihari akhir.

Kesempatan yang berbahagia ini kembali saya akan berbagi berkaitan dengan tower jaringan, kali ini akan kita bahas berkenaan dengan jenis tower jaringan telekomunikasi yang sudah tentu kita sering melihatnya. Maka kita akan bahas bersama sebenarnya bagaimanakah karakteristik dari tiap tower yang ada. Berikut beberapa penjelasan terkait dengan tower jaringan.

Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Intinya Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.

1. Tower Jaringan berdasarkan bentuknya yaitu:
a. Tower Ractangular (Kaki Empat)
    Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650 juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Telkom, Indosat, XL, dll).Dengan kualitas yang diberikan oleh tower ini maka membuat harga dari tower ini akan melonjak jika dibandingkan dengan tower kaki tiga. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
b. Tower Pole
    Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi menjadi 2 macam, Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole.
Monopole
Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.
Contoh : Monopole Tower.
c. Tower Triangle (Kaki Tiga/Tiga Kaki)
   Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.

2. Berdasarkan lokasinya, tower dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Rooftop
    Tower ini memiliki karakter yang sangat mudah untuk dikenali, yaitu tower ini berdiri tak langsung diatas tanah, melainkan berdiri dari atas gedung, biasanya berbentuk triangle tower namun adapula yang menggunakan rectangular tower.
b. Greenfield
    Tower ini memiliki karakteristik yaitu berdiri langsung diatas tanah, masih sama tower ini dapat berupa kaki tiga maupun kaki empat.




Referensi :

Alat Pelindung Diri

Assalamu'alaikum Wr. wb.

Semoga ridha Alloh Ta'ala senantiasa mengiringi langkah kita dalam menuntut ilmu ini, maka dengan itu pula kita harus senantiasa memuji Alloh SWT. dan senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan kepada kita semua.
Kedua, tidak lupa salam beserta shalawat marilah senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafa'atnya di hari akhir nanti.

Kesempatan pagi ini saya akan berbagi berkaitan dengan APD yang merupakan peralatan keseamatan diri dan juga lngkungan dalam keselamatan kerja. Umumnya bagi mereka yang pekerja tentu harus memakai peralatan yang standar agar mereka terhindar dari cedera maupun hal lain yang dapat berakibat fatal. Semoga materi ini dapat memberi sedikit manfaat bagi pembaca yang budiman. Peralatan ini adalah peralatan yang umum digunakan oleh pekerja.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia.Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :

1. Sabuk Keselamatan (safety belt)


Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain. 
2. Sepatu Karet (Sepatu Boot)
 
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb .
3. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. 
4. Masker (Respirator)
Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
5. Tali Pengaman (Safety Harness)
Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berupa tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.
6. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses pengerjaan permesinan.
7. Penutup Telinga (Ear Plug)
Guna melindungi telinga dari sumber suara yang cukup tinggi diperlukan penutup telinga. Hal ini dimaksudkan karena telinga tidak mampu menahan suara dalam intensitas yang tinggi dan memekakkan telinga.
8. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
9. Pelindung Wajah
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
10.  Pelindung Kepala (Safety Helmet)

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi mengenai kepala secara langsung maupun tidak langsung. 
Sekian sedikit referensi mengenai APD semoga dapat bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Sumber: